Transformasi ekonomi berbasis digital adalah perubahan ekonomi yang dipengaruhi oleh teknologi yang membuat kegiatan ekonomi mengalami perubahan dari ekonomi tradisional ke kegiatan ekonomi digital atau paperless/cashless.
- Efisiensi pelayanan
Dengan adanya digitalisasi pelayanan RS, nantinya pelayanan kesehatan yang Anda hadirkan menjadi lebih efisien dan optimal. Tidak akan ada lagi keluhan mengenai tindakan sia-sia yang menyebabkan membengkaknya biaya perawatan, karena seluruh tindakan akan dilakukan berdasarkan diagnosa dan juga data rekam medis digital yang dimiliki pasien.
- Menghindari menumpuknya antrean
Antrean yang menumpuk di rumah sakit dapat menjadi tempat yang rawan terjadinya virus dan juga penyakit. Oleh karena itu, digitalisasi pelayanan RS mampu memotong antrean dengan cara memberikan edukasi kepada pasien untuk melakukan registrasi secara online, baik itu melalui aplikasi smartphone, situs resmi rumah sakit, atau juga WhatsApp.
- Mendukung gerakan paperless
Dalam rangka ikut mengurangi penggunaan kertas dan menjaga lingkungan, digitalisasi pelayanan RS dapat menjadi pilihan yang tepat. Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) atau juga aplikasi penunjang lainnya, Anda tidak perlu lagi mencetak dokumen yang dibutuhkan. Semua dokumen dapat langsung dikirimkan dengan cepat, sehingga distribusi informasi menjadi lebih cepat pula.
- Penyebaran informasi yang lebih cepat
Pelayanan kesehatan bukan satu-satunya yang diuntungkan dari adanya digitalisasi pelayanan RS. Penyebaran informasi dan juga penyuluhan terkait suatu penyakit atau pandemi yang menyerang sebuah wilayah juga menjadi lebih cepat. Dengan begitu, risiko penyebaran penyakit akibat virus, bakteri, atau juga jamur dapat diminimalisir.
Cara Digitalisasi Pelayanan RS
- Antrean online yang terhubung dengan aplikasi Mobile JKN, integrasi dengan Mobile JKN dapat memudahkan calon pasien dalam melakukan registrasi online pada rumah sakit yang Anda kelola.
- Display informasi ketersediaan tempat tidur (bed), dengan adanya informasi yang lebih terbuka mengenai ketersediaan tempat tidur pada bangsal rawat inap, maka manajemen rumah sakit juga dapat melakukan monitoring pada setiap tempat dengan. Dengan begitu, penggunaannya pun menjadi lebih optimal.
- Display informasi jadwal operasi, dengan melakukan optimalisasi jadwal operasi pada rumah sakit, Anda juga dapat memastikan agar setiap ruang operasi digunakan dengan lebih efisien dan efektif. Tentunya hal ini dapat berpengaruh pada cash flow rumah sakit secara langsung.
- Bridging dengan pihak ketiga, yang dapat membantu Anda dalam melakukan verifikasi data dengan bantuan API yang dapat dihubungkan dengan aplikasi SIMRS. Contohnya, bridging dengan BPJS, Jasa Raharja, V-Klaim BPJS, dan masih banyak lagi.
Jika Anda masih kebingungan dari mana memulainya, maka ada beberapa aktivitas di rumah sakit yang dapat menjadi fokus Anda dalam melakukan digitalisasi.
2. Konsultasi berbasis digital
Telemedicine atau konsultasi online didefinisikan oleh American Academy of Family Physicians sebagai praktik penggunaan teknologi untuk memberikan pelayanan kesehatan secara jarak jauh. Seorang dokter di satu tempat menggunakan teknologi komunikasi untuk melayani pasien yang berada di tempat lain.
Menurut WHO, praktik telemedicine bisa dibedakan menjadi dua, yakni asinkronis dan sinkronis. Perbedaan keduanya terletak pada pengiriman data terkait yang diperlukan dalam konsultasi online. Dengan telemedicine asinkronis, data pasien bisa dikirim lewat email kepada dokter. Lalu dokter mempelajari data itu untuk kemudian menyampaikan diagnosis.
Sedangkan telemedicine sinkroinis dilakukan dengan cara interaktif secara langsung, misalnya lewat video call. Jadi baik dokter maupun pasien dapat berinteraksi secara langsung untuk konsultasi. Meski demikian, data pasien dapat lebih dulu dikirim ke dokter untuk dijadikan dasar diagnosis yang melengkapi konsultasi online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar